5 Artis Korea yang Rela Mengorbankan Karier Demi Percintaan

 

Apakah yang bisa kalian pertaruhkan demi cinta? Bagi kelima selebritas Korea ini, karier mereka di dunia hiburan adalah taruhannya. Kelima selebritas ini menghadapi reaksi keras saat mengumumkan rencana mereka untuk menikah dengan pasangan mereka. Siapa saja artis tersebut? Mari kita bahas.

1. Hyuna

Pada bulan Juli 2024, sebuah laporan eksklusif dari YTN mengumumkan bahwa HyunA dan mantan anggota HIGHLIGHT, Yong Junhyung telah menetapkan tanggal pernikahan mereka pada tanggal 11 Oktober. Sontak, Hyuna dikecam atas keputusannya tersebut karena Yong terlibat dalam skandal Burning Sun yang terkenal. Pengumuman pernikahan itu berdampak besar pada karier HyunA.

2. Hani (EXID)

Pada bulan Mei 2024, laporan eksklusif dari Sports Kyunghyang mengumumkan bahwa Hani dan tunangannya yang seorang psikiater, Yang Jae Woong, akan menikah pada bulan September 2024. Hani dikecam karena pengumuman pernikahannya ini disampaikan tepat setelah pemakaman pasien yang dikabarkan ditelantarkan hingga meninggal oleh tunangannya. Di tengah skandal tersebut, Hani mengundurkan diri dari program JTBC tempat ia berperan.

3. Jang Shin Young

Pada Januari 2024, terungkap bahwa suami Jang Shin Young, Kang Kyung Joon, dituntut karena memiliki hubungan di luar nikah dengan wanita lain yang sudah menikah. Meski mendapat penghinaan di depan publik, Jang menegaskan tidak akan bercerai dengan suaminya demi anak-anak.

4. Lee Seung Gi

Pada bulan Februari 2023, penyanyi dan aktor Lee Seung Gi mengumumkan melalui Instagram bahwa ia akan menikah dengan kekasihnya, aktris Lee Da In. Mengingat latar belakang kriminal keluarga Lee Da in, pengumuman pernikahan tersebut disambut dengan pertentangan yang ekstrem.

5. LYn

Pada bula April 2014, Ilgan Sports mengumumkan bahwa LYn akan menikah dengan sahabat karibnya sekaligus vokalis MC the Max, Lee Soo. Pengumuman itu mendapat perdebatan sengit karena Lee Soo dijatuhi penangguhan dakwaan atas tiga kali tindakannya menawarkan prostitusi kepada seorang siswa sekolah menengah secara daring selama dinas militer alternatifnya pada tahun 2009.